Selasa, 20 November 2012

Diposting oleh Unknown di 18.38

SEJARAH KOTA PARIS

RINGKASAN :

Rue de Rivoli, Paris - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France. Jalan-Jalan kota Paris dan Latar Belakang Sejarahnya.

Adalah Raja Philippe Auguste yang memutuskan untuk melapisi jalan dengan batu pipih dan licin. Melapisi jalan dengan batu pertama kali dilakukan pada kebanyakan jalan yang digunakan: "Saint-Jacques, Saint-Martin, Saint-Antoine dan Saint-Honoré" dan juga terhadap jembatan "Petit-Pont" serta jembatan "Pont au Change". [Selanjutnya...]
Carrousel in Paris - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France. Kota Paris Sejak Napoleon Sampai Sekarang

Baru setelah huruhara revolusi Bonaparte mendapatkan Alun-alun Carrousel diperluas dimana dia menempatkan "Arch de Triumph". Dia memutuskan untuk membangun sepanjang "Rue de Rivoli" suatu syap baru tetapi pengerjaannya diselingi masa Restorasi, hanya akan dilakukan dengan pertolongan "Visconsi", dibawah Napoleon III. [Selanjutnya...]
The Concorde bridge, Paris - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France. Kota Paris Yang Luar Biasa !

Andaikata Prancis tetap menjadi kerajaan jembatan "Pont de la Concorde" masih memakai nama Louis XVI. Pada tahun 1792, sebelum bernama "ont de la Concorde" jembatan ini dinamai Jembatan Revolusi. [Selanjutnya...]
Passerelle des arts, Paris - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France. Paris Dengan Lewatnya Waktu...

Bukan hanya raja yang memilih Paris sebagai tempat tinggalnya yang menciptakan kota ini tetapi para administratorlah, walikota yang mengelolanya, para arsitek yang merencanakannya. Juga kaum menengah para tokoh masyarakat, para pecinta manusia, para spekulator finansial, yang membuat dan tinggal di wilayah-wilayahnya. Secara bersama-sama mereka menjelmakan Paris hari ini. [Selanjutnya...]
Pompidou Center, Paris - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France. Paris Pada Abad XX : Pencapaian Utama Bidang Arsitektur.

Perubahan terjadi di berbagai wilayah Paris seperti di "Le Marais, Saint-Germain-des Près, Montparnasse, les Halles". Beberapa hotel bersejarah antara lain "Hôtel de Sully", "l’Hôtel de Rohan" direnovasi. [Selanjutnya...]
Saint Apostles, Notre-Dame de Paris - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France. Paris Sejak Asal Muasalnya Sampai ke Masa Abad Pertengahan

Lutecia dibangun kembali ti tepi pulau sungai Seine, dengan seting gaya Gaelic, ibu kota yang disebut "Oppidum" yang menggambarkan wilayah kota dari suku Parisia. Nama Paris muncul pada abad 3; kota ini mengambil nama suku yang empunya wilayah ini. [Selanjutnya...]
Place des Vosges - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France. Paris Sejak Masa Klasik Sampai Masa Revolusi

"Henri IV" memutuskan untuk menjadikan kota Paris sebagai kota tempat tinggalnya. Apakah karena dia menemui kesulitan saat menaklukkan Paris pada tahun 1594 setelah dipertahankan dipertahankan selama lima tahun? Karenanya dia memutuskan untuk menyerahkan Paris. [Selanjutnya...]
Penduduk Asing di Paris

Penduduk orang asing sama sekali tidak homogen. Para pengarang Amerika yang pada tahun 1920 melarikan diri dari AS saling bertemu di Perpustakaan Shakespeare atau di Perpustakaan Gertrude Stein. Mereka tidak mempunyai latar belakang sosial yang sama sepeti halnya para buruh asal Algeria yang memang mencari kerja. [Selanjutnya...]
Penduduk Kota Paris.

Sulit untuk mengevaluasi penduduk Paris, pada Abad Pertengahan. Sekiat 80.000 penduduk di abad XIV, jumlahnya meningkat sampai 300.000 pada tahun 1475 dan mencapai satu juta pada tahun 1836. [Selanjutnya...]
Pont d'Alexandre III, Paris - PARISIA presents History of Paris France, Historical Paris France. Pristiwa Bersejarah Utama Kota Paris : Kronologi

300 b. J.C. – Undang-undang dasar penduduk Paris selesai. Pembangunan Lutece. 52b.J.C. – Pertempuran Lutece, kakalahan Camulogene. Abad ke IV – Mulainya agama Kristen di status Paris.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lia Kamaliah Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos